(Jakarta, ISC): IKAL Strategic Center (ISC) dan Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) resmi menjalin kerja sama strategis, melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) yang ditandatangani di Jakarta, 18 September 2024. Hal ini bertujuan memperkuat kajian kebijakan energi nasional. Langkah ini diharapkan dapat mempercepat terwujudnya pengelolaan energi yang lebih mandiri, berkelanjutan, dan sejalan dengan kepentingan nasional.
Dalam kesempatan tersebut, Prof. Dr. der Soz. Gumilar Rusliwa Somantri selaku Ketua IKAL Strategic Center, menegaskan pentingnya sinergi antara kebijakan energi dan amanat konstitusi. Menurutnya, minyak dan gas sebagai sumber daya strategis harus memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi bangsa dan negara, sesuai dengan UUD 1945. “Kami berharap kerja sama ini memperkuat pelaksanaan kebijakan energi yang selaras dengan semangat pembangunan bangsa ke depan,” tegas Prof. Dr. der Soz. Gumilar Rusliwa.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Presiden FSPPB, Arie Gumilar, menilai kerja sama ini sebagai tonggak sejarah baru dalam memperjuangkan kedaulatan energi nasional. “Kami ingin memastikan bahwa energi, terutama minyak dan gas, dikelola dengan efisien untuk kepentingan bangsa. MoU ini juga menjadi komitmen dalam menyusun rekomendasi kebijakan yang lebih tajam dan relevan bagi pemerintah dan instansi terkait,” jelasnya.
Kerja sama ini meliputi berbagai kegiatan, seperti diskusi kelompok terarah (focus group discussions), seminar, dan pelatihan. Semua ini bertujuan memperkuat kajian strategis dalam pengelolaan energi, dengan harapan menjadi pijakan penting bagi penyusunan kebijakan energi yang lebih efisien dan pro-rakyat. “Kami juga akan menjajaki isu-isu lain, termasuk pangan, untuk memaksimalkan kekuatan kolaborasi ini,” tambah Arie Gumilar.
FSPPB dan ISC optimis bahwa kolaborasi ini akan menjadi acuan bagi pengambil kebijakan di Indonesia dalam memastikan pengelolaan energi yang lebih efisien dan berkelanjutan. Kerja sama ini dianggap sebagai landasan penting untuk masa depan energi nasional yang lebih mandiri. * (Humas ISC )