(Jakarta, ISC): Tujuan utama pendidikan adalah untuk menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang bermutu, yang tidak hanya terampil tetapi juga memiliki karakter yang baik dan mampu berkontribusi secara positif terhadap masyarakat. Pendidikan yang berkualitas harus mencakup kurikulum yang relevan, metode pengajaran yang efektif, dan evaluasi yang adil. Lebih dari itu, pendidikan juga harus menanamkan nilai-nilai moral, etika profesional, serta keterampilan sosial yang penting dalam kehidupan bermasyarakat.
Demikian disampaikan Ketua ISC Prof. Dr.derSoz. Gumilar Rusliwa Somantri, dalam arahan rapat koordinasi bidang pendidikan dan kesehatan antara pakar-pakar ISC dan pengurus DPP IKAL Lemhannas, di Sekretariat ISC, Jakarta, 14/08/2024. Rapat ini menindaklanjuti rapat sebelumnya di kantor DPP IKAL Lemhannas yang sebelumnya di hadiri oleh Ketua Umum IKAL-Lemhannas Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar.
Rapat di ISC ini selain dihadiri oleh Prof. Dr.derSoz. Gumilar, juga dihadiri oleh Sekretaris ISC Laksda TNI (Purn) Dr. Surya Wiranto, SH., MH, Wakil Sekretrais ISC Dr. Dra. Nieta Hidayani, MBA., MM., serta pengurus ISC dan pengurus DPP IKAL Lemhannas. Selanjutnya dalam kesemptan ini Prof. Dr.derSoz. Gumilar Rusliwa Somantri yang juga Rektor Universitas Indonesia ke-13 periode 14 Agustus 2007 – 14 Agustus 2012 menekankan bahwa pentingnya pendidikan kontekstual. Yang dimaksud pendidikan kontekstual adalah mengacu pada pendekatan pembelajaran yang relevan dengan lingkungan sosial, budaya, dan ekonomi siswa.
Menurut Prof. Dr.derSoz. Gumilar yang juga penerima Penghargaan Tertinggi dalam bidang Filsafat dan Kebudayaan oleh organisasi Soka Gakkai, Jepang (2009), bahwa pendidikan dirancang untuk membuat siswa lebih memahami dan mampu mengaplikasikan ilmu yang dipelajarinya dalam konteks kehidupan nyata mereka. Dalam konteks kedokteran, pendidikan kontekstual dapat melibatkan pengalaman langsung di lapangan, terutama di komunitas yang membutuhkan, agar calon dokter tidak hanya memiliki pengetahuan teoritis tetapi juga keterampilan praktis yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
“Pendidikan kontekstual penting dalam menghasilkan SDM yang tidak hanya memiliki pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga mampu berpikir kritis dan responsif terhadap tantangan yang dihadapi di lapangan. Ini dapat membantu dalam menciptakan tenaga profesional yang tidak hanya kompeten secara teknis tetapi juga sensitif terhadap isu-isu sosial yang dihadapi oleh masyarakat yang dilayani,” tegas Prof. Dr.derSoz. Gumilar Rusliwa Somantri.
Selain sektor pendidikan, sektor kesehatan juga dibahas dalam kesempatan pertemuan ini. Hal yang menarik dalam pembehasan aspek kesehatan ini ditelisik juga bahwa ketidakberadaan penggerak kesehatan yang memadai di masyarakat bisa memperburuk kondisi kesehatan umum. Tanpa upaya preventif dan edukasi yang memadai, penyakit-penyakit yang seharusnya bisa dicegah justru menjadi beban bagi sistem kesehatan. Oleh karena itu, penting untuk memperkuat kapasitas penggerak kesehatan melalui pelatihan yang kontekstual dan dukungan logistik yang memadai.
Bahkan titik pembahasan juga sampai ke perihal alternatif menggratiskan pendidikan kedokteran yang bertujuan untuk meningkatkan jumlah dokter yang tersedia, terutama di daerah-daerah terpencil atau kurang berkembang. Kebijakan ini dapat mengurangi hambatan finansial yang selama ini membatasi akses ke pendidikan kedokteran, terutama bagi calon mahasiswa dari latar belakang ekonomi yang kurang mampu. Dengan menambah jumlah dokter, diharapkan pelayanan kesehatan dapat lebih merata, mengurangi beban rumah sakit, serta meningkatkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
Hasil dari Tim Kajian Sektor Pendidikan dan Kesehatan ISC dan DPP IKAL Lemhannas ini nantinya diserahkan Ketua ISC Prof. Dr.derSoz. Gumilar Rusliwa Somantri kepada Ketua Umum IKAL-Lemhannas Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar, yang selanjutkan direkomendasikan untuk pemerintahan Jenderal TNI (Purn) H. Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Terpilih Pemilu Tahun 2024 Periode 2024-2029. (Humas ISC)